Sabtu, 03 Oktober 2015

Langkah Hijrahku

 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Apa kabar ?

Semoga senantiasa dalam lindungan-Nya. Amin.

Menanggapi beberapaa permasalahan muda mudi sekarang yang begitu marak pacar-pacaran, kali ini saya ingin share sedikit pengalaman saya dalam berhijrah menjauhi hal tersebut sekaligus memberikan sedikit saran kepada ikhwan dan akhwat sekalian.

Singkat kata dulu saya adalah orang yang lumayan taat agama meskipun saya akui keimanan saya akhirnya tak cukup tangguh membuat saya Istiqomah dalam kesendirian saya menjaga  dari mendekati zina dengan berpacaran.

Tak jarang saya melencengkan makna haramnya berpacaran dengan beranggapan pacar saya baik koq, pacar saya gak akan ngajak saya melakukan hal yang mendekati zina. Lagipula dia sudah cukup dewasa untuk memikirkan semua itu, aku sudah 17 tahun  dan dia 18 tahun, dia pun kelihatannya taat dengan agama  jadi hubungan ini tak lain adalah untuk saling memotivasi.

Namun, nyatanya semua tidak seperti itu. Pacaran tetap saja memicu adanya pendekatan pada zina, dan seperti yang kita ketahui dalam islam zina adalah dosa besar dan merupakan perlakuan yang keji. Bahkan mendekati zina pun tidak diperbolehkan sebagaimana di sebut kan dalam surah Al Isra sbb :

Allah berfirman :
وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓ‌ۖ إِنَّهُ ۥ كَانَ فَـٰحِشَةً۬ وَسَآءَ سَبِيلاً۬ (٣٢

dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.(Al Isro’ 32). 
Setiap kali saya dan pacar saya mendekati dosa itu ( Exp : pegangan tangan, atau sekedar bermanja-manja via komunikasi jarak jau ) ,saya mengucap Istighfar, saya tau itu salah tapi begitu sulit untuk berhenti, begitu sulit untuk meninggalkannya, rasanya sudah begitu jauh kami melangkah, sudah begitu besar impian ini untuk tetap bersamanya, tapi gejolak rasa bersalah dalam hati ini pun tak bisa saya pungkiri. Dua hal yang selalu membuat saya labil antara meninggalkan atau tetap dengannya. 
"Akh... emosiku kacau, aku ingin meninggalkan karena tau ini dosa tapi begitu sulit kehilangan dirinya" itu lah kata yang selalu hadir dalam fikiran saya hingga mengganggu konsentrasi dalam berbagai hal.
saya tidak pernah berpacaran dengan hubungan seperti ini sebelumnya, semua ini terasa baru. Semakin lama semakin dekat, semakin lama semakin sulit berpisah tapi rasa gelisah atas dosa saya pun semakin memuncak.
Allah seakan tak pernah berhenti memberi saya teguran dengan berbagai peristiwa yg melukai hati saya dalam hubungan saya yang haram ini, tapi sering kali saya tak mengindahkannya.
Dalam sholat saya tak lagi saya rasakan nikmatnya ibadah seperti dulu saat saya tak berpacaran, saya bahkan banyak melalaikan waktu tadarrus, sholat malam, dan bahkan mengurangi amal puasa saya karena terlalu sibuk memikirkan diriNya. Meski fikiran saya tak luput dari Allah, namu fkiran saya tentangnya juga setiap waktu ada. 

Sampai suatu hari, saya bangun sholat malam ( sholat Tahajjud ). Dalam sholat itu saya menyesali semuanya, saya membaca Al-qur'an dan tepat pada ayat ini :



Surat Al Furqoon 68-70 
وَٱلَّذِينَ لَا يَدۡعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقۡتُلُونَ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّ وَلَا يَزۡنُونَ‌ۚ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٲلِكَ يَلۡقَ أَثَامً۬ا (٦٨) يُضَـٰعَفۡ لَهُ ٱلۡعَذَابُ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ وَيَخۡلُدۡ فِيهِۦ مُهَانًا (٦٩) إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً۬ صَـٰلِحً۬ا فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔاتِهِمۡ حَسَنَـٰتٍ۬‌ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورً۬ا رَّحِيمً۬ا (٧٠

68. dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
69. (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam azab itu, dalam Keadaan terhina,
70. kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

Ayat ini menyadarkan saya untuk segera bertaubat. ( Dari banyak capture sosial media mememiliki peran penting menguatkan diri saya untuk meneguhkan hati berpisah dengannya meskipun saya sudah sangat menyayanginya.Teman-teman dari organisasi khusus muslimah pun menjadi penguat saya dalam hijrah ini. Saya ucapkan terima kasih untuk semua itu :) )
Tepat di hari jum'at saya mengajaknya bertemu sebelum saya berangkat bimbel dan Alhamdulillah saya bisa memutuskan berpisah. Memang sulit sangat sulit tapi demi kembali pada-Nya, demi meraih ridho-Nya, demi meriah nikmatnya ibadah dan damainya setiap sujud, saya teguhkan hati saya untuk melepaskannya. Saya teguhkan hati saya untuk bertaubat dan memfokuskan diri untuk pembenahan akhlak. Semoga saya tetap Istiqomah dalam hijrah ini. Amin ya Allah.
Perlu diketahui hubungan saya dan dia berjalan secara resmi hampir 9 bulan, tapi jika dihitung sejak dia mulai dekat dengan saya maka hubungan kami menjelang tahun ke 3 . Lumayan lama, dan tentu sulit bagi saya melepaskan, tapi saya yakin saya bisa. Ada Allah bersama saya, saya sedang berusaha mengikhlaskan dia, menutup masa lalu saya yang saya anggap kelam, dan membuka lembaran baru dengan diri yang lebih baik. 
"Berharap pada manusia adalah hal yang sangat bodoh, karena manusia bisa saja ingkar tapi berharap pada Allah itu lah yang terbaik karena Allah tak pernah ingkar. Bersama sesama manusia, dapat saja menyakiti hati, tapi bersama dengan Allah adalah kedamaian  yang tiada tara".

=> Pesan untuk akhwat :
Jaga lah dirimu dan kehormatanmu sebagai muslimah. Jika saat ini sudah di jalan yang benar denga menjauhi pacaran, maka Istiqomah lah dan jangan pernah sekalipun mencoba pacaran lagi dengan alasan apapun. Dengan jalan sepeti apapun, dengan gaya pacaran seperti apapun, tetap saja pacaran itu hubungan yang tidak ada dalam hukum Islam. Sekalipun hubungan jarak jauh, tetap saja hati, fikran dan pandanganmu tak luput dari zina, maka jauhilah pacaran dan sabarlah menunggu hingga seseorang menghalalkan di waktu yang tepat. Berpacaran baiknya di lakukan setelah halal ya Ukhti :).
Sesungguhnya kita dalah manusia biasa yang sudah fitrahnya jatuh cinta, tapi jika cinta itu datang sikapilah dengan bijak. Jangan sampai Cinta membutakan hati dari nikmatnya keimanan dan tujuan awal hidup mendapat Ridho-Nya :).
=> Pesan untuk ikhwan :
 Jika belum siap lahir maupun batin untuk menghalalkan seorang perempuan, maka jangan membuatnya jatuh hati pada mu karena sesungguhnya hati perempuan sangatlah sensitif Ibarat sehelai sutera,cantik,mulus,lembut dan mudah tercarik dan koyak. Perempuan pada umumnya mudah menyayangi dan sebagian dari mereka jika sudah menyayangi maka harapannya untuk bersama anda sudah sangatlah besar. Hati perempuan juga lemah lembut sehingga rawan untuk terluka.  jadi jika belum yakin akan meminang maka jangan mencari perhatiannya, memikat hatinya, membuatnya jatuh hati, kemudian melukainya.Berfikirlah lebih jauh jika engkau hendak menyakiti seorang perempuan karena Allah akan menghitung setiap butiran air mata seorang perempuan yang berguguran. terlebih jika anda menyentuhnya dalam keadaan ia belum halal bagi anda.

    ٢٢٦ - لأَنْ يُطْعِنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطِ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنَْ يَمُسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ


"Seseorang ditusuk kepalanya dengan jarum besi lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya."



Hadits ini diriwayatkan oleh Ar-Ruyani di dalam kitab Musnad-nya (227/2), ia berkata: "Nashr bin AH telah meriwayatkan kepada kami, ia berkata: "Syaddad bin Sa'id telah meriwayatkan kepada kami dari Abul Ala' yang memberitahukan: "Ma'qal bin Yasar telah meriwayatkan ke-padaku secara marfu".
 Ada pun seorang ikhwan memungkiri penjelasan di atas dan mengatakan hubungan jarak jauh adalah tidak apa-apa sebab tidak menyentuh wanita, saya ingin bertanya, Apakah anda memberinya perhatian ? Apakah anda menyatakan perasaan anda dan ucapan manis anda ? Wahai ikhwan, tanpa bertatap mata, wanita pun akan tumbuh rasa yang berbeda jika anda melakukan itu terkecuali ia adalah wanita yang memang sudah membentengi dirinya, tau harus menjaga hatinya dari terpikat pada laki-laki yang belum tentu akan menghalalkannya dan besar kepercayaannya bahwa Allah lah yang akan menganugrahkan jodoh terbaik untuknya melalui persetujuan Ayah dan Ibunya.
Lalu apa tujuan anda melakukan itu ?memikat hati sang akhwat ?setelah terpikat anda mau apa wahai ikhwan ? sudah siapkah meminangnya ? jika iya, maka tanyakan saja alamatnya, datangi walinya, mohon halalkan putrinya dengan segera. Itulah sebaik baik laki-laki. Dan jika anda belum siap menghalalkan, maka jangan sekali-kali membuatnya terpikat lalu mengharap pada anda. jadi lah laki-laki sejati dengan tidak membuat seorang perempuan meneteskan air mata luka karena perlakuan anda wahai akhwat.

 Jangan bangga memikat banyak lawan jenis karena itu lah yang justru menyengsarakan anda.Setiap tetes air mata wanita yang jatuh karena seorang laki-laki adalah keburukan bagi laki-laki itu.( Laki-laki sejati harusnya melindungi wanita, bukan malah membuatnya terluka baik lahir maupun batin ).
Dan setiap kegelisahan yang merundung seorang laki-laki karena seorang perempuan adalah keburukan bagi perempuan itu. Karenanya perempuan di tuntut menutup aurat agar tak menjadi fitna bagi seorang laki-laki, agar laki-laki dapat menundukkan pandangan serta nafsunya.

Wahai ikhwan, yang kau butuhkan pada akhirnya adalah lelaki setia, sholeh dan mampu menjadi imam bagi mu serta anak-anakmu. Mampu membimbing, dan mengayomi serta bertanggung jawab atas dirimu dan anak-anakmu.

Wahai akhwat, yang kau butuhkan pada akhirnya adalah wanita sholehah yang mampu menjadi penyejuk hatimu ketika lelah, mampu menjadi guru terbaik anak-anakmu kelak, dan menjadi partner kompak untuk membangun rumah bersama di surga-Nya.

Semoga kita termasuk dalam muda-mudi yang beruntung mendapat hidayah bertaubat, dan kelak dianugrahkan jodoh terbaik oleh Allah SWT, Jodoh yang mau berjuang bersama mencapai ridho-Nya dan membangun surga bersama.
Amiin yaa Robbal alamiin ...


Sekian ulasan dari saya, semoga bermanfaat...

Keep Istiqomah di Jalan-Nya :)


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ